Just another free Blogger theme

adst


Pengikut

https://rppguruman2022.blogspot.com/

Total Tayangan Halaman

Kamis, 21 November 2024



 Kisah Pilu Cut Nyak Dien - Ratu Aceh - Pahlawan yang Makamnya Ditemukan 50 Tahun Setelah Gugur


Ia adalah sosok yang peka terhadap pederitaan rakyat Aceh akibat penjajahan Belanda. Dan karena itulah ia memutuskan mengangkat senjata.

Cut Nyak Dien lahir pada 1848 dan berasal dari keluarga bangsawan yang sangat taat beragama.


Ayahnya Teuku Nanta Seutia, seorang ulebalang (panglima perang) VI Mukin.


Cut Nyak Dien menikah pada usia masih belia pada tahun 1862, dengan Teuku Ibrahim Lamnga dan memiliki seorang anak laki-laki.


Cut Nyak Dien dikenal sebagai panglima perang yang tangguh di wilayah VI Mukin.


Setelah bertahun-tahun bertempur, pasukan yang dipimpin Cut Nyak Dien makin terdesak.


Demi menghindari kejaran pasukan Belanda, keluarga Cut Nyak Dien lalu memutuskan mengungsi ke daerah yang makin terpencil dan terus mengobarkan semangat pertempuran


Ujian berat kembali dialami Cut Nyak Dien ketika pada 11 Februari 1899 Teuku Umar gugur.


Kendati suaminya gugur, Cut Nyak Dien bertekad untuk terus melanjutkan perjuangannya melawan kolonial Belanda dengan semangat yang makin berapi-api.

Kebetulan sewaktu menyelenggarakan upacara penguburan Teuku Ibrahim, Cut Nyak Dien bertemu dengan Teuku Umar yang kemudian menjadi suami sekaligus rekan seperjuangan.


Bersama Teuku Umar, Cut Nyak Dien berhasil membangun kekuatan kembali dan mampu menghancurkan markas Belanda di sejumlah tempat.


Namun, berkat taktik liciknya, Belanda kembali mendesak pasukan Cut Nyak Dien dan Teuku Umar.


Di tengah perang yang berkecamuk, pasangan Cut Nyak Dien dan Teuku Umar mempunyai seorag putri Cut Gambang yang ketika dewasa dinikahkan dengan Teuku Di Buket, putra Teuku Cik Di Tiro yang juga pejuang dan pahlawan Aceh.


Dalam perjalanan hidup mereka, anak dan menantu Cut Nyak Dien itu akhirnya juga gugur di medan perang.


Tapi semangat tempurnya tetap menyala-nyala dan ia bertekad berjuang sampai titik darah penghabisan.


Sementara itu Belanda yang mengetahui kekuatan pasukan Cut Nyak Dien kian melemah dan hanya bisa menghindar dari hutan-hutan terus melancarkan tekanan.


Akibatnya kondisi fisik dan kesehatan Cut Nyak Dien makin melemah namun ia tetap melanjutkan pertempuran.


Melihat kondisinya seperti itu, panglima perang Cut Nyak Dien, Pang Laot Ali, menawarkan menyerahkan diri ke Belanda.


Tapi Cut Nyak Dien justru marah sekali dan menegaskan untuk terus bertempur.


Akhirnya Cut Nyak Dien berhasil ditangkap oleh pasukan khusus Belanda yag dipimpin oleh Letnan van Vurren.


Seperti biasa setelah ditangkap, dan untuk menghindarkan pengaruhnya terhadap masyarakat Aceh, Cut Nyak Dien diasingkan ke Pulau Jawa, tepatnya ke daerah Sumedang, Jawa Barat.


Di tempat pengasingannya, Cut Nyak Dien yang sudah renta dan mengalami gangguan penglihatan itu lebih banyak mengajar agama.


Ia tetap merahasiakan jati diri yang sebenarnya sampai akhir hayatnya.


Cut Nyak Dien wafat pada tanggal 6 November 1908 dan dimakamkan di Sumedang.


Makam Cut Nyak Dien baru diketahui secara pasti pada 1960 atau sekitar 50 tahun setelah kematiannya. Waktu itu, Pemda Aceh memang sengaja menelusuri kuburannya.


Perjuangan Cut Nyak Dien bahkan membuat seorang penulis  dan sejahrawan Belanda, Ny Szekly Lulof kagum dan menggelarinya Ratu Aceh.


👍mohon maaf apabila ada kesalhan dalam penulisan

#sejarahnasional

#Cutnyakdien

Rabu, 20 November 2024

 SEJARAH CIUNGWANARA CIAMIS


Ciung Wanara adalah salah satu tokoh legendaris dalam sejarah dan mitologi Jawa Barat, yang dikenal dalam cerita rakyat tentang kerajaan Galuh dan kerajaan Sunda. Cerita ini lebih dikenal dalam bentuk hikayat atau cerita rakyat, yang sering dihubungkan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa kerajaan Sunda dan Galuh di abad ke-8 hingga ke-10 Masehi.


Asal-usul Ciung Wanara


Ciung Wanara merupakan seorang pahlawan yang terkenal karena perjuangannya untuk merebut kembali haknya atas takhta Kerajaan Galuh. Ia adalah putra dari Raja Galuh, Prabu Galuh, dan seorang wanita bernama Putri Galuh. Namun, sejak lahir, Ciung Wanara dipisahkan dari keluarganya karena adanya intrik politik dan perebutan kekuasaan dalam kerajaan.


Kisah Ciung Wanara


Menurut legenda, Ciung Wanara lahir sebagai anak dari Raja Galuh, namun ia diasingkan sejak bayi oleh adik raja yang ingin merebut takhta. Dalam perjalanannya, Ciung Wanara dibesarkan oleh seorang ibu angkat dan tumbuh menjadi pemuda yang tangguh dan bijaksana. Ketika ia mengetahui asal-usulnya, ia memulai pencariannya untuk mengembalikan haknya atas kerajaan.


Ciung Wanara kembali ke Galuh dengan tujuan merebut takhta yang sah. Dalam perjalanan ini, ia harus menghadapi berbagai tantangan dan konflik, termasuk pertempuran melawan saudaranya sendiri, yang juga menginginkan takhta tersebut. Ciung Wanara dikenal memiliki kemampuan luar biasa dan keberanian yang tinggi dalam melawan musuh-musuhnya.


Keberanian dan Kemenangan


Cerita Ciung Wanara juga dikenal dengan konflik keluarga yang penuh intrik, di mana ia harus melawan kakaknya yang juga memiliki klaim atas takhta. Pada akhirnya, melalui perjuangannya, Ciung Wanara berhasil mengalahkan saudaranya dan merebut kembali takhta Galuh.


Pengaruh dalam Budaya Jawa Barat


Cerita Ciung Wanara menggambarkan nilai-nilai perjuangan, keadilan, dan pengorbanan demi kebenaran. Selain itu, legenda ini juga menggambarkan hubungan erat antara dua kerajaan besar di Jawa Barat, yaitu Kerajaan Sunda dan Galuh. Meskipun cerita ini lebih bersifat mitologis dan simbolis, tokoh Ciung Wanara menjadi bagian dari warisan budaya yang terus dikenang di daerah Jawa Barat hingga kini.


Secara keseluruhan, sejarah Ciung Wanara menunjukkan kisah tentang seorang pahlawan yang gigih dan berani memperjuangkan haknya, meskipun harus menghadapi banyak rintangan dalam perjalanan hidupnya.

 Biografi Gus Dur


               Abdurrahman Wahid, yang lebih dikenal sebagai Gus Dur, lahir pada 7 September 1940 di Jombang, Jawa Timur. Ia adalah seorang tokoh ulama, intelektual, dan Presiden Republik Indonesia yang ke-4. Gus Dur berasal dari keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia. Ayahnya, K.H. Wahid Hasyim, adalah salah satu pendiri NU, sementara ibunya, Nyai Hj. Solichah, adalah seorang tokoh wanita yang juga aktif di dunia pendidikan dan dakwah.

Gus Dur menempuh pendidikan di beberapa lembaga, termasuk pesantren, dan melanjutkan studi di luar negeri. Ia belajar di Universitas Al-Azhar, Mesir, dan kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Baghdad, Irak, di mana ia memperoleh gelar PhD dalam bidang filsafat. Pendidikan internasional ini mempengaruhi pemikirannya yang terbuka dan progresif.


Karier Gus Dur sebagai pemimpin dimulai ketika ia aktif di dunia NU. Pada tahun 1984, ia terpilih menjadi Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), di mana ia banyak mendorong pemikiran Islam yang lebih inklusif dan moderat. Ia juga memperjuangkan hak-hak minoritas dan kesetaraan gender, serta sering mengkritik ketidakadilan sosial.


Pada tahun 1999, setelah reformasi yang mengakhiri masa pemerintahan Orde Baru, Gus Dur terpilih menjadi Presiden Indonesia. Meskipun masa kepresidenannya hanya berlangsung selama dua tahun (1999-2001), ia dikenal sebagai pemimpin yang berpandangan progresif dan penuh toleransi. Di bawah kepemimpinannya, Gus Dur mendorong demokratisasi, kebebasan pers, dan memperjuangkan hak-hak minoritas, termasuk kebebasan beragama dan etnis.


Salah satu pencapaian besar Gus Dur adalah memperkenalkan prinsip pluralisme di Indonesia, di mana ia menekankan pentingnya saling menghormati antar kelompok agama dan budaya. Ia juga mengupayakan desentralisasi pemerintahan dan memberikan otonomi lebih kepada daerah. Gus Dur memelopori kebijakan yang lebih terbuka terhadap kelompok-kelompok yang sebelumnya terpinggirkan, termasuk orang-orang yang menganut aliran kepercayaan atau agama minoritas.





Meskipun Gus Dur menghadapi tantangan politik yang besar selama masa pemerintahannya, termasuk konflik internal di partainya dan ketegangan dengan militer, ia tetap dikenal sebagai sosok yang penuh humor dan kebijaksanaan. Pada tahun 2001, Gus Dur diberhentikan melalui pemakzulan oleh MPR, meskipun banyak yang menganggapnya sebagai keputusan yang kontroversial.

Setelah masa jabatannya berakhir, Gus Dur tetap aktif dalam kegiatan sosial dan intelektual. Ia terus memberikan kontribusi pemikiran mengenai masalah kebangsaan, toleransi, dan keadilan sosial. Gus Dur juga dikenal sebagai seorang yang mendukung hak-hak perempuan, kesetaraan gender, dan kebebasan beragama.

Abdurrahman Wahid meninggal dunia pada 30 Desember 2009 di Jakarta setelah berjuang melawan penyakit. Warisan intelektual dan politiknya tetap dihormati oleh banyak pihak, dan ia dikenang sebagai simbol toleransi, pluralisme, dan demokrasi diNegara  Indonesia.

Sabtu, 16 November 2024

 

Kementerian Agama (Kemenag)



 adalah sebuah kementerian di Indonesia yang bertanggung jawab atas urusan agama. Dibentuk pada tahun 1946, Kemenag memiliki peran penting dalam menjaga kerukunan umat beragama, mengembangkan pendidikan agama, dan mengatur penyelenggaraan ibadah haji dan umrah.

Sejarah Singkat:

 * Berdiri: 3 Januari 1946

 * Tujuan: Mengatur urusan agama di Indonesia

 * Perkembangan: Dari waktu ke waktu, Kemenag terus berkembang dan memperluas fungsinya, termasuk dalam bidang pendidikan, sosial, dan hukum agama.

Fungsi Utama:

 * Pendidikan Agama: Mengatur dan mengembangkan pendidikan agama di semua jenjang.

 * Penyelenggaraan Haji dan Umrah: Mengatur penyelenggaraan ibadah haji dan umrah bagi umat Islam Indonesia.

 * Bimbingan Masyarakat: Memberikan bimbingan dan pelayanan kepada umat beragama.

 * Kerukunan Umat Beragama: Membina dan menjaga kerukunan antar umat beragama.

Struktur Organisasi:

Kemenag terdiri dari beberapa direktorat jenderal yang masing-masing bertanggung jawab atas bidang tertentu, seperti pendidikan Islam, penyelenggaraan haji dan umrah, serta bimbingan masyarakat untuk berbagai agama.

Menteri Agama:

Menteri Agama adalah pimpinan tertinggi di Kemenag dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Menteri Agama memiliki peran penting dalam menentukan kebijakan dan arah pengembangan agama di Indonesia.

Ingin tahu lebih lanjut?

Anda bisa mengunjungi situs resmi Kemenag untuk informasi yang lebih lengkap dan terkini: https://kemenag.go.id/

Apakah ada hal lain yang ingin Anda tanyakan tentang Kemenag?

Contoh pertanyaan:

 * Siapa Menteri Agama saat ini?

 * Apa saja program unggulan Kemenag?

 * Bagaimana cara mendaftar menjadi calon jemaah haji?

Informasi yang diberikan di sini bersifat umum dan dapat berubah sewaktu-waktu. Untuk informasi yang lebih akurat dan terperinci, silakan merujuk pada sumber resmi Kemenag.



Senin, 11 November 2024

 


LATIHAN SOAL AKG SKI PART 1




1.    Dalam memerangi orang yang murtad dan enggan menaikan zakat, Abu Bakar
menerapkan metode yang disebut….
A.    Metode Dakwah Bit-Tadwin
B.    Metode Dakwah Bil-Yad
C.    Metode Dakwah Bil-Hal
D.    Metode Usawatun-Hasanah

2.    Kebijakan dan prestasi Umar bin Khaththab adalah sebagai berikut kecuali......
A.    Penaklukan wilayah Romawi, yaitu: Damaskus, Syiria Utara, Darussalam, Parsi, dan Mesir
B.    Membentuk beberapa Lembaga pemerintah diantaranya di Bidang Ekonomi seperti Mendirikan Baitul Mal, Mendirikan Departement keuangan dan Pajak, Menetapkan Anggaran penerimaan dan pengeluaran negara
C.    Lembaga Bidang Sosial dan keamanan; Mendirikan Departemen Pendidikan, Kehakiman, Menunjuk Qadhi sebagai ketua peradilan,Menetapkan Kalender Hijriyah. Membentuk Angkatan perang yang tetap dan teratur, membagi wilayah kekuasaan Islam
D.    Memerangi orang-orang yang enggan membayar zakat dan menumpas nabi palsu

3.    Khalifah yang pengangkatannya melalui musyawarah oleh segelentir kaum
muslimin, dan baiat secara masal adalah ….
A.    Umar bin Khatab
B.    Umar bin Khatab
C.    Abu Bakar As-Shiddiq
D.    Ali bin abi thalib